Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja - Kesehatan Reproduksi
Remaja yang mempunyai makna suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem
reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik
secara fisik, mental, emosional dan spiritual, secara umum terdiri dari
tiga substansi yaitu: (1) tentang perkembangan tentang seksual dan
seksualitas yang didalamnya termasuk kehamilan yang tidak diinginkan san
pubertas ; (2) tentang NAPZA ;(3) tentang Infeksi menular seksual serta
HIV dan AIDS. Ini biasa dikenal dengan ” Triad KRR ”. Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi ini tentu sangat penting bagi para remaja,
agar mereka dapat terhindar dari resiko Triad KRR.
Selain informasi dan bimbingan yang
diterima dan didapat dari orang tua, saat ini ada tempat yang sangat
baik dan tepat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang
berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja tersebut yaitu di Pusat
Informasi dan Konseling Remaja ( PIK – Remaja ). Informasi dan
pengetahuan yang dapat di akses di tempat tersebut bahkan bukan hanya
tentang kesehatan reproduksi saja tetapi lebih luas lagi yaitu semua
yang berhubungan dengan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.
Pengertian kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja dapat dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu :
- Faktor sosial-ekonomi dan demografi (ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
- Faktor budaya dan lingkungan (praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, ).
- Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, dsb).
- Faktor biologis (cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb).