Tips Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Kamis, 06 Agustus 2015

Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja - Kesehatan Reproduksi Remaja yang mempunyai makna suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual, secara umum terdiri dari tiga substansi yaitu:  (1) tentang perkembangan tentang seksual dan seksualitas yang didalamnya termasuk kehamilan yang tidak diinginkan san pubertas ; (2) tentang NAPZA ;(3) tentang Infeksi menular seksual serta HIV dan AIDS. Ini biasa dikenal dengan ” Triad KRR ”. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ini tentu sangat penting bagi para remaja, agar mereka dapat terhindar dari resiko Triad KRR.
Selain informasi dan bimbingan yang diterima dan didapat dari  orang tua, saat ini ada tempat yang sangat baik dan tepat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja tersebut yaitu di Pusat Informasi dan Konseling Remaja ( PIK – Remaja ). Informasi dan pengetahuan yang dapat di akses di tempat tersebut bahkan bukan hanya tentang kesehatan reproduksi saja tetapi lebih luas lagi yaitu semua yang berhubungan dengan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.
Pengertian kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses.

Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan Reproduksi Remaja dapat dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu :
  1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
  2. Faktor budaya dan lingkungan (praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, ).
  3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, dsb).
  4. Faktor biologis (cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb).
Facebook Twitter Google+
Back To Top