Tips Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Kamis, 27 Agustus 2015

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DENGUE HEMORAGHIC FEVER (DHF)




A.    PENGERTIAN
Dengue Haemorrhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong  arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty (betina).

B.     KLASIFIKASI  DHF
WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF menurut derajat penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu :
Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat ( >120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( ? 120 mmHg ), tekanan darah menurun, ( 120/80 ? 120/100 ? 120/110 ? 90/70 ? 80/70 ? 80/0 ? 0/0 )
Derajat IV
Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur ( denyut jantung ? 140x/mnt ) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
C.    TANDA DAN GEJALA
Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya, tanda dangejala lain adalah :
- Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi perabaan.
- Asites
- Cairan dalam rongga pleura ( kanan )
- Ensephalopati : kejang, gelisah, sopor koma.

D.    PROSES KEPERAWATAN
1)      Identitas
a)      Identitas klien, meliputi : umur, jenis kelamin, agama, kedudukan klien dalam keluarga, tanggal masuk Rumah Sakit, tanggal pengkajian, diagnosa medis, nomor rekam medik, alamat.
2)      Riwayat Kesehatan
a)      Keluhan utama, yang biasa terjadi pada klien Dengue Haemorrhagic Fever adalah demam yang terus menerus.
b)      Riwayat kesehatan sekarang , meliputi : PQRST
P : Palliative, biasanya penyebab Dengue Haemorrhagic Fever karena infeksi virus dengue.
Q : Qualitas, biasanya klien mengeluh demam.
R : Region, gangguan tersebut biasanya dirasakan klien menyebar ke seluruh tubuh.
S :  Skala, gangguan tersebut biasanya mengganggu aktivitas klien.
T : Time, gangguan tersebut dirasakan 2-7 hari.
c)      Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit dahulu, perlu dikaji apakah sebelumnya pernah mengalami penyakit Dengue Haemorrhagic Fever atau penyakit lainnya yang menular seperti hepatitis.
d)       Riwayat kesehatan keluarga, perlu dikaji apakah dalam anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular dan keturunan.
3)      Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien meliputi :
a)      Sistem Pernafasan
Pada penyakit Dengue Haemorrhagic Fever umumnya tidak terdapat kesulitan pernafasan, irama pernafasan vesikuler, tidak ada nafas tambahan, rongga hidung bersih, bentuk dada simetris, tidak ada sputum.
b)      Sistem Kardiovaskuler
Pada penyakit DHF dapat terjadi nadi kecil dan cepat tekanan darah menurun dengan tekanan sistol 80 mmHg atau kurang.
c)      Sistem Pencernaan
Pada penyakit DHF dapat terjadi kekurangan nafsu makan, porsi makan menurun perubahan berat badan  rasa mual muntah mukosa mulut kering ada lesi pada bibir dan lidah kotor, ada nyeri tekan pada perut dan terjadi epistaksis. 
d)     Sistem Perkemihan
Kaji frekuensi Buang air kecil, adakah sumbatan/tidak, keadaan alat genitalia ada kelainan/tidak, pola urinaria normal/tidak, warna urine.
e)      Sistem Integumen
(1)   Kulit
Dapat terjadi echimosis atau ptekie, suhu meningkat, turgor menurun, kulit kering.
(2)   Kuku
Dapat terjadi sianosis pada kuku.
(3)   Rambut
Perlu dikaji keadaan rambut, distribusi rambut dan warna. 
f)       Sistem Muskuloskeletal
Dapat terjadi kelemahan, keterbatasan gerak, kekuatan otot menurun, keadaan ekstremitas atas dan bawah normal, tidak ada nyeri gerak.
g)      Sistem Endokrin
Perlu dikaji pembesaran kelenjar tyroid, pertumbuhan dan perkembangan sesuai tingkat usia, adakah di antara anggota keluarga yang menderita penyakit diabetes/tidak, apakah mengalami penyakit tyroid.
h)      Sistem Persarafan
Perlu dikaji tentang kesadaran klien, nilai PCS, adakah perubahan minat, status mental, penglihatan, perabaan dan keadaan mata. 
4)      Pola aktivitas sehari-hari/kebiasaan sehari-hari.
a)      Pola nutrisi : perlu dikaji tentang kebiasaan makan sehari-hari, frekuensi makan, porsi, alergi terhadap makanan, kemampuan mengunyah dan menelan.
b)      Pola cairan : dapat terjadi kehilangan cairan yang berlebihan : vomitus, asupan minum dan infus.
c)      Pola eliminasi : kebiasaan buang air besar, buang air kecil, frekuensi Buang air besar/Buang air kecil, warna, bau, masalah yang berhubungan dengan Buang air besar/Buang air kecil, konsistensi.
d)     Pola istirahat tidur : kebiasaan tidur sehari-hari, jam tidur, lama tidur siang dan malam, sering bangun, masalah yang berhubungan dengan tidur.
e)      Personal hygiene : kebiasaan mandi, kebiasaan cuci rambut, gosok gigi, ganti pakaian, gunting kuku.
f)       Pola aktivitas : apakah ada kesulitan melakukan aktivitas
5)      Aspek psikologis
Dampak kepribadian /psikologis dari klien, adakah terlihat ketakutan atau gelisah.
6)      Aspek sosial
a)      Kultural
b)      Pola interaksi
c)      Lingkungan rumah, keadaan lingkungan rumah yang banyak genangan air bersih dapat menjadi sarang nyamuk.
7)      Aspek spiritual
      Klien : perlu dikaji keyakinan tentang nilai-nilai Ketuhanan yang dianut.
8)      Pemeriksaan laboratorium 
Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah, air seni, sumsum tulang, serologi dan isolasi virus.
E.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
DS :  -   Klien mengeluh  seluruh badan panas
DO : -   Suhu tubuh 39,10C
-         Trombosit <150.000ml
-        Tampak bintik merah (petekie)
Tujuan : Suhu tubuh normal (thermoregulation)
Kriteria hasil : Suhu tubuh antara 36 – 37, Nyeri otot hilang
Intervensi :
a.      Mandiri
Ø  Beri kompres air dingin
Ø  Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari ( sesuai toleransi )
Ø  Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat
Ø  Observasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah ) tiap 3 jam sekali atau lebih sering.
b.       Kolaborasi : pemberian cairan intravena dan pemberian obat sesuai program.
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang tinggi. Obat khususnya untuk menurunkan suhu tubuh pasien.
2.      Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif tubuh akibat dehidrasi, keringat berlebih, asupan cairan inadekuat
DO:  - Klien mengeluh badan lemas
DS:
-          Klien tampak lemas, akral dingin
-          Mukosa bibir kering
-          Konjungtiva anemis
-          Turgor kulit jelek
Tujuan : Terjadi keseimbangan cairan dan tidak terjadi defisit volume cairan
Kriteria Hasil : Input dan output seimbang, Vital sign dalam batas normal
Tidak ada tanda presyok, Akral hangat, Capilarry refill < 3 detik

Intervensi:
a.       Mandiri
Ø  Awasi vital sign tiap 3 jam/lebih sering
Ø  Observasi capillary Refill
Ø  Observasi intake dan output. Catat warna urine / konsentrasi, BJ
Ø  Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml /hari ( sesuai toleransi )
b.      Kolaborasi : Pemberian cairan intravena
3.      Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekwat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
DS :  -   Klien mengeluh mual apabila diberi asupan makan
-   Klien mengeluh tidak ada keinginan untuk makan
DO  :  -  Klien makan hanya … porsi
-      Berat badan sebelum sakit .. Kg, ketika sakit .. kg.
-      Bibir dan mukosa mulut kering
 Tujuan     : Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
       Kriteria    :
1).    Mampu menghabiskan makanan  sesuai dengan porsi yang diberikan/dibutuhkan.
2).    Berat badan klien normal sesuai pertambahan usia
Intervensi :
1).    Izinkan  anak untuk  memakan makanan yang dapat di toleransi anak
2).    Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi
3).    Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tapi sering
4).    Timbang berat badan setiap hari.
5).    Pertahankan kebersihan mulut pasien
6).    Jelakan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit.
4.      Syok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
DS : Klien mengatakan gusi berdarah
DO:
-          Trombosit < 150.000
-          Akral Dingin
-          Konjungtiva anemis
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria : Tanda Vital dalam batas normal
a. Intervensi :
Ø  Monitor keadaan umum pasien
Ø  Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih
Ø  Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan jika terjadi perdarahan
b.      Kolaborasi : Pemberian cairan intravena,  pemeriksaan : HB, PCV, trombosit



Facebook Twitter Google+
Back To Top