Tips Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Kamis, 26 November 2015

Cara Perbanyakan Tanaman Anggrek

Cara Perbanyakan Tanaman Anggrek- Ada beberapa cara  yang bisa dilakukan dalam memperbanyak tanaman anggrek. Secara garis besar perbanyakan anggrek dibedakan menjadi dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Cara generatif adalah dengan menyebarkan biji ke media tanam. Secara alami tempat penyebaran biji anggrek hanya di sekitar akar atau tempat tumbuh ketika buah terbelah dan bii-biji bertebaran. Bisa juga di tempat yang agak jauh ketika biji-biji anggrek terbawa oleh angin, serangga, atau hewan lainnya. Sementara itu penyebaran biji dengan teknologi yang cukup modern bisa dilakukan dalam media, seperti yang dilakukan di laboratorium khusus (Parnata, 2005)

Perbanyakan Anggrek secara Konvensional
Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :
A. Penyebaran Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif dilakukan melalui pemecahan atau pemisahan rumpun (anakan), seperti pada Dendrobium, Oncidium, Cattleya, dan Cymbidium. Pemotongan anakan tanaman yang keluar dari batang seperti Dendrobium; serta pemotongan anakan tanaman yang keluar dari akar dan tangkai bunga seperti Phalaenopsis. Perbanyakan secara vegetatif ini akan menghasilkan anak tanaman yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Namun perbanyakan secara vegetatif konvensional ini tidak praktis dan tidak menguntungkan untuk tanaman bunga potong, karena jumlah anakan yang diperoleh sangat terbatas. 

Berikut ini cara-cara pemisahan rumpun (anakan).
  • Sebelum memisahkan anakan, perhatikan terlebih dahulu bagian bawah batang. Bila ada tumbuh umbi yang berukuran lebih besar dibanding batang atasnya, berarti anakan telah siap dipisahkan.
  • Angkat anakan dengan cara berikut ini. Media yang menutupi anakan disingkirkan. Periksa dan pilih umbi yang tergabung dalam satu perakaran. Setelah itu, media digali lebih dalam hingga seluruh perakaran terlihat, lalu angkat perakaran ke atas. Proses ini dilakukan dengan cara hati-hati agar akar tidak terputus karena jika akart terputus, maka pertumbuhan anggrek menjadi tidak maksimal.
  • Pindahkan anakan yang telah dipisahkan ke dalam pot baru yang berdiameter 20 cm. Letakkan anak di tengah-tengah pot dengan posisi tegak. Lalu, dengan perlahan masukkan media yang seukuran jempol tangan sampai menutupi seluruh akar.



Sedangkan cara-cara perbanyakan anggrek dengan pemotongan anakan tanaman yang keluar dari batang seperti Dendrobium adalah sebagai berikut :
  • Potong anakan tanaman yang tua dan siap untuk dipindahkan. Ciri-cirinya adalah akarnya sudah panjang dan lebat. Pilihan batang yang pertumbuhannya bagus, kokoh, dan tidak terserang pernyakit. Potong tepat pada sambungan tunas dan batang utama. Sertakan pangkal batang dalam keadaan utuh, tidak ada yang terpotong.
  • Potong akar sesuai pot. Terkadang akar anakan sangat panjang sehingga melebihi pot yang jika ditekuk akan rusak. Oleh karena itu, potong akar sesuai dengan pot agar anakan dapat ditanam tanpa ditekuk.
  • Isi media pada pot, kemudian tanam anakan. Di bagian dasar pot dimasukkan arang atau media lain yang baik untuk pertumbuhan anggrek kira-kira sepertiga bagian pot. Kemudian anakan diletakkan di bagian atasnya. Tambahkan media agar anakan dapat berdiri. Dianjurkan agar akar tidak dibenamkan seluruhnya, tetapi agak diangkat sehingga pangkal akar terangkat. Tujuannya agar akar dapat tumbuh leluasa dan menghindari busuk. Setelah akar tumbuh, dapat ditambah arang lagi.
  • Pasang kawat penguat. Agar batang anggrek tumbuh tegak, pasang kawat penguat untuk menopangnya. Kawat disisipkan di pinggiran pot, lalu diikat pada batang anggrek yang kecil.
  • Perbanyakan generatif, yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai endosperma (cadangan makanan) sehingga perkecambahan di alam sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut. Perbanyakan generatif juga dapat dilakukan secara buatan dengan bantuan manusia. Perbanyakan generatif dengan bantuan manusia ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penyerbukan sendiri dan penyilangan. Penyerbukan sendiri dilakukan karena letak benar sari dan kepala putih berjauhan dan tidak mungkin dilakukan penyerbukan sendiri. Hasil dari teknik ini adalah bunga dengan ciri-ciri yang sama dengan induk.
  • Penyilangan dilakukan dengan mengambil serbuk sari dan kepala putik dari bunga yang berlainan, bisa berlainan warna, berlainan jenis, bahkan genus. Penyilangan akan menghasilkan anggrek jenis baru yang disebut anggrek hibrida.
  • Persilangan ditujukan untuk mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik, mahkota bunga kompak dan berteksstur tebal sehingga dapat tahan lama sebagai bunga potong, jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan, serta produksi bunga tinggi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan, yaitu sebagai berikut :
  • Persilangan sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman. Kuntum bunga dipilih yang masih segar atau setelah membuka penuh.
  • Sebagai induk betina dipilih yang mempunyai bunga yang kuat, tidak cepat layu, atau gugur.
  • Mengetahui sifat-sifat kedua induk tanaman yang akan disilangkan, agar memberikan hasil yang diharapkan, misalnya sifat dominasi yang akan terlihat atau muncul pada keturunannya, seperti warna, bentuk, dan lain-lain.
  • Bunga tidak terserang hama dan penyakit.
Berikut ini contoh penyilangan yang dilakukan pada Dendrobium
1. Persiapan indukan
Jika kita mau melakukan penyerbukan sendiri, kita harus memilih bunga yang bagus, bebas dari penyakit, dan tidak cacat. Sedangkan jika kita ingin melakukan penyilangan, maka kita pilih bunga sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya, jika kita menginginkan warna ungu muda, kita harus mengawinkan bunga bunga berwarna ungu dengan putih. 

2. Ambil serbuk sari
Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi atau sejenisnya yang bersih. Serbuk sari berada pada bunga jantan yang terletak di dalam tudungan. Untuk mengambilnya, kita harus membuka tudung bunga itu terlebih dahulu. Buka tudung bunga perlahan-perlahan hingga terlihat butiran besar berwarna kuning. Butiran itulah yang disebut serbuk sari. Ujung lidi atau tusuk gigi dibasahi dengan cairan yang ada di dalam lubang putih atau dengan sedikit air. Kemudian, ambil dengan hati-hati serbuk sari dengan menggunakan ujung tusuk gigi atau lidi. Pegang kertas putih sebagai wadah di bawah bunga untuk menghindari bila serbuk sari jatuh pada waktu diambil. 

3. Letakkan serbuk sari
Pegang bunga betina, lalu letakkan serbuk sari di kepala putik. Kepala putik ditandai dengan lekukan bunga yang lengket. Pastikan serbuk sari melekat dan tidak jatuh. Beri label yang diikatkan pada tangkai bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan nama bunga yang diambil serbuk sarinya. 

4. Petik buah masak
jika penyilangan sukses, maka pada bagian tangkai bunga akan menggelembung serta mahkota dan kelopak bungan akan layu dan kering. Lama-kelamaan tangkai itu akan membentuk buah. Jika buah sudah masak, buah harus segera dipetik dan siap untuk disemaikan dalam botol. Ciri-ciri buah masak adalah bentuk buah bulat penuh, ada perubahan warna dan hijau menjadi kekuningan, serta garis-garis gelap di sepanjang buah.
Dalam memilih biji anggrek yang akan disemaikan dalam botol perlu diperhatikan sebagai berikut :
  • Biji yang berwarna keputih-putihan dan kosong adalah biji yang kurang baik
  • Biji yang baik yaitu yang bulat penuh berisi, berwarna kuning atau kecokelat-cokelatan.
B. Penyemaian Biji
Biji anggrek tidak dapat tumbuh alami karena tidak mengandung cadangan makanan. Oleh karena itu, agar biji anggrek tumbuh menjadi kecambah, maka perlu diberi makanan buatan. Makanan ini harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk perkecambahan biji anggrek. Makanan anggrek itu dimasukkan ke dalam botol sebanyak sepertiganya, lalu tutup dengan alumunium foil.

Kemudian, botol tersebut diserilkan (mikroorganisme yang berada di dalamnya dimatikan). Sebelum dimasukkan ke dalam botol, biji juga perlu disterilkan. Pada umumnya, selama 2-4 minggu, benih yang telah disemai di dalam botol yang berisi makanan buatan anggrek akan berkecambah. Setelah bibit tumbuh dalam botol, kita dapat memindahkannya ke dalam pot.
Karena untuk melakukan hal ini sangat sulit serta dibutuhkan keahlian dan alat-alat yang khusus, maka lebih baik kita membeli anggrek yang siap berbunga.

C. Kultur in Vitro
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perbanyakn anggrek juga dapat dilakukan dengan metode atau teknik kultur in vitro. Kultur in vitro sebenarnya adalah teknik perbanyakan secara vegetatif. Kultur in vitro pertama kali dicoba oleh Haberlandt pada tahun 1902 karena tanaman memiliki sifat khusus, yaitu totipotensi (sel mau berubah menjadi berbagai macam sel). 

Metode Kultur in viro dilakukan dengan cara menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif, seperti akar, daun, batang, mata tunas, atau jaringan-jaringan generatif, seperti ovul, embrio, dan biji pada media buatan berupa cairan atau padat yang steril (bebas mikroorganisme).

Kultur in viro memiliki beberapa keunggulan, yaitu sebagai berikut. Secara generatif, benih anggrek diperoleh melalui biji hasil persilangan dua induk sehingga benih yang dihasilkan memupunyai sifat beragam. Oleh karena itu, sulit untuk mendapatkan tanaman yang sama dengan induk. Dengan metode kultur jaringan, benih tanaman didapatkan secara vegetatif, yaitu dengan menumbuhkan bagian-bagian tumbuhan pada media buatan. Karena berasal dari satu induk, maka hasil keturunan memiliki sifat yang sama dengan induk. Selain itu, dengan metode ini perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak sehingga menguntungkan untuk petani yang membudidayakan bunga anggrek. Pada saat ini metode Kultur in viro merupakan salah satu cara yang mulai banyak digunakan dalam perbanyakan tanaman anggrek. 

Artikel Berikutnya :
Facebook Twitter Google+
Back To Top